Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Lengkap Cara Budidaya Bunga Krisan Dan Peluang Perjuangan Bunga Krisan

Agribisnis Bunga Krisan - Bunga Krisan ini meskipun sepintas terlihat sama dengan bunga yang sering tumbuh dipekarangan rumah ataupun kebun-kebun ternyata mempunyai nilai jual yang tinggi dipasaran. bunga hias yang terlihat biasa saja, namun permintaannya untuk ekspor tetap tinggi. bunga ini biasanya diminta dalam bentuk bunga potong maupun masih dalam pot. bunga potong permintaannya tinggi di pasaran internasional. biasanya bunga potong krisan digunakan dalam acara-acara tertentu. sedangkan bunga krisan dalam pot untuk hiasan didalam rumah ataupun kantor-kantor. budidaya bunga krisan ini sangat menguntungkan jikalau pembudidayaannya dilakukan secara tepat.


BUDIDAYA TANAMAN HIAS BUNGA KRISAN 

Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy (bulat, ponpon). Di Jepang kala ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East. Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke tempat Eropa dan Perancis tahun 1795. Tahun 1808 Mr. Colvil dari Chelsa membuatkan 8 varietas krisan di Inggris. Jenis atau varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada kala ke-17. Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara komersial. Krisan(Seruni) bernama latin (Chrysantemum morifolium) terdiri dari 2 tipe, yaitu tipe standar (tunggal) yang mempunyai 1 bunga tiap batang dan tipe spray yang mempunyai banyak bunga di tiap batang. Kedua tipe ini cocok ditanam di kawasan yang ketinggiannya 250-1.400 m dari permukaan laut, dengan suhu harian siang 25-34o C. Dapat tumbuh pada aneka macam jenis tanah dengan struktur gembur, subur, dan berdrainase baik serta pH tanah 5,5-6,5. 


SYARAT PERTUMBUHAN

1. Iklim

Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap terpaan air hujan. Oleh alasannya ialah itu untuk kawasan yang curah hujannya tinggi, penanaman dilakukan di dalam bangunan rumah plastik.
Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan kontribusi cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik ialah tengah malam antara jam 22.30–01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal 9 m 2 dan lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Periode pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2-8 minggu) untuk mendorong pembentukan bunga.
Suhu udara terbaik untuk kawasan tropis ibarat Indonesia ialah antara 20-26 derajat C. Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh ialah 17-30 derajat C.

Tanaman krisan membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan akar bibit, setek dibutuhkan 90-95%. Tanaman muda sampai remaja antara 70-80%, diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai.
Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm. Kadar CO2 yang ideal untuk memacu fotosistesa antara 600-900 ppm. Pada pembudidayaan tumbuhan krisan dalam bangunan tertutup, ibarat rumah plastik, greenhouse, sanggup ditambahkan CO2, sampai mencapai kadar yang dianjurkan.

2. Media Tanam

Tanah yang ideal untuk tumbuhan krisan ialah bertekstur liat berpasir, subur, gembur dan drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit. Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tumbuhan sekitar 5,5-6,7.

5. Ketinggian Tempat

ketinggian tempat yang ideal untuk budidaya tumbuhan ini antara 700–1200 m dpl.

PEMBIBITAN 

PersiapanBenih

Bibit yang akan ditanam sanggup berasal dari benih maupun setek pucuk. Tetapi pada ketika ini yang banyak digunakan ialah stek pucuk, alasannya ialah jikalau menggunakan benih biasanya terjadi segregasi pada krisan hibrid. Stek pucuk dipilih yang panjangnya 7,5-10 cm. Untuk mempercepat keluarnya akar, sebelum ditanam, episode pangkal dari pucuk batang diolesi hormon pertumbuhan akar, misalnya Rootone F. Stek pucuk yang memenuhi syarat sanggup pribadi ditanam dalam media pengkaran selama 2 minggu.

PembuatanBedengan

Lahan yang akan dibuat bedengan sebaiknya digemburkan dan difumigasi, biar mengurangi serangan hama dan bibit penyakit. Biasanya fumigasi dilakukan 3 minggu sebelum tanam. Bedengan dibuat dengan lebar 1-1,2 m, dan jarak antar bedengan 30 cm. Tanah pada tiap-tiap bedengan digali sedalam 50 cm, lalu diisi dengan media berupa sekam, pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 : 2 : 2. Setelah bedengan selesai, stek pucuk yang telah berakar sepanjang 1-1,5 cm sanggup pribadi ditanam dengan jarak 20 x 20 cm. Sebelum ditanam pilih stek pucuk yang perakarannya baik, sehat dan bebas hama penyakit. Pertumbuhan tumbuhan dan produksi bunganya akan lebih baik lagi apabila areal penanamannya berada di bawah naungan yang terbuat dari plastik atau dalam rumah kaca.


Pemupukan dan Perawatan

Untuk menerima tumbuhan yang sehat dan tumbuh subur dengan produksi bunga yang kualitas dan kuantitasnya tinggi, perlu diperhatikan jenis dan dosis pupuk yang tepat. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan per m2 adalah urea 10 gram, TSP 10 gram, Za 15 gram dan KNO3 25 gram. Pemupukan ini cukup dilakukan sekali dalam sebulan. Gulma yang tumbuh di sekitar tumbuhan perlu disiangi setiap 2 minggu sekali. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari terjadinya perebutan zat-zat makanan, dan penyiangan berfungsi sebagai penggemburan media tanam.
Untuk menerima percabangan tanaman, perlu dilakukan pembuangan titik tumbuh 0,5 cm pada ketika atnaman berumur 2 minggu. Krisan termasuk tumbuhan yang pembungaannya membutuhkan penyinaran kurang dari 12 jam tiap hari. Tetapi untuk merangsang pertumbuhan vegetatifnya, tumbuhan ini perlu diberikan pemanis cahaya empat jam yang dilakukan mulai dari ketika tanam sampai ketinggian tumbuhan yang diinginkan. Penambahan cahaya diberikan setiap malam mulai pukul 22.00-02.00, dengan menggunakan lampu pijar berkekuatan 60 watt.

Hama dan Penyakit

Hama yang banyak menyerang tumbuhan ini antara lain kutu daun (Adhip sp), tungau,penggerek dan penggorok daun. Kutu daun (Aphid sp.) baisanya tampak bergerombol pada tunas-tunas atau episode bawah daun yang masih muda. Gejalanya daun menjadi lebih kecil dan keriting. Sedangkan tungau akan menjadikan daun berkeriput dan sanggup membawa virus. Penggerak tangkai bunga menyerang dengan cara menggerek tangkai bunga yang sudah mulai mekar. Bunga yang terserang menjadi kedaluwarsa dan hancur. Gejalanya terlihat bekas korokan putih yang berkelok-kelok. Akibatnya daun yang terserang menjadi kering, menguning lalu gugur.

Penanggulangannya sekali seminggu, tumbuhan disemprot menggunakan insektisida, ibarat Diazinon,Decis, Ripcord.  Penyakit yang senang menyerang tumbuhan ini antara lain karat putih (Pucciniasp.), busuk bunga kelabu (Boryttis cinerea), dan bercak kuning (Septoriachrysanthemi).Pada karat putih gejala yang terlihat ialah banyak pustul putih kecokelatan yang terutama ada pada episode bawah daun. Serangannya menjadikan tumbuhan menjadi kerdil, bunga mengecil dan hasilnya membusuk. Busuk bunga kelabu (Boryttis cinerea) memperlihatkan gejala warna mahkota bunga yang terserang menjadi cokelat kebasahan dan terdapat massa spora abu-abu kecokelatan. Sedangkan penyakit bercak kuning (Septoria chrysanthemi) menyebabkan timbulnya bercak-bercak kuning pada daun yang lalu berubah warna menjadi cokelat kehitaman. Pada serangan yang berat, daun akan layu dan kering.
Fungisida yang sanggup digunakan untuk mengendalikan penyakit ini antara lain  Benlate dan Dithane M-45, diberikan sekali seminggu atau sesuai dengan kebutuhan. 


Panen dan Pasca Panen

Bunga sudah sanggup dipanen sehabis tumbuhan berumur 3-3,5 bulan dengan kriteria 75-80% dari seluruh kuntum bunga telah mekar penuh. Tangkai bunga dipotong dengan pisau yang tajam 5-7,5 cm dari permukaan tanah, lalu dibersihkan dari daun-daun yang kering dan berpenyakit. Setelah itu sanggup dilakukan pengikatan bunga berdasarkan jenisnya, setiap ikatan terdiri dari 12-15 tangkai.
Agar lebih awet dan segar, bunga yang akan dipasarkan sanggup dirangkai di dalam vas bunga sanggup direndam dengan air yang diberi materi pengawet chrystal dalam dosis 1 bungkus (kurang lebih 5 gram) dicampur dengan satu liter air, selama 2 hari sekali campuran diganti, selama bunga belum terjual. Untuk mempercepat perembesan air ke dalam tangkai bunga sanggup dilakukan pemotongan ulang sepanjang 5 cm. Suhu optimum untuk penyimpanan bunga ialah 3-5o C dengan kelembapan 80-90%.

MANFAAT BUNGA KRISAN 

Kegunaan tumbuhan krisan yang utama ialah sebagai bunga hias. Manfaat lain ialah sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias, krisan di Indonesia digunakan sebagai:
1. Bunga pot
Ditandai dengan sosok tumbuhan kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat dan cocok ditanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter bunga kecil) ini ialah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan), Pearl Cindy (putih kemerah-merahan), White Cindy (putih dengan tengahnya putih kehijau-hijauan), Applause (kuning cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari Belanda). Krisan introduksi berbunga besar banyak ditanam sebagai bunga pot, terdapat 12 varitas krisan pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam ialah varietas Delano (ungu), Rage (merah) dan Time (kuning).

2. Bunga potong Krisan : Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai bunga panjang, ukuran bervariasi (kecil, menengah dan besar), umumnya ditanam di lapangan dan hasilnya sanggup digunakan sebagai bunga potong. Contoh bunga potong amat banyak antara lain Inga, Improved funshine, Brides, Green peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike dll.

Selain sebagai tumbuhan hias, tumbuhan Krisan juga dibudidayakan sebagai ramuan kesehatan, ibarat di Jepang, kelopak Bunga krisan juga dipercaya sanggup menyampaikan kesehatan apabila diminum bersama segelas anggur. Selain itu juga tersedia obat-obatan berbahan baku krisan. Minuman teh krisan juga banyak dijumpai. Krisan yang dijadikan minuman ialah krisan berwarna kuning dan putih. Jenis penyakit yang sanggup diobati dengan tumbuhan ini antara lain influenza, bahkan membersihkan liver.

Selain bermanfaat sebagai relaksasi, teh krisan juga dipercaya mempunyai kegunaan menyembuhkan. Teh ini menyegarkan tenggorokan, memperindah bentuk tubuh, memulihkan kesehatan, dan baik untuk menjaga kesehatan mata. Seorang jago tumbuhan obat mengatakan, untuk tumbuhan sejenis Bunga krisan biasanya mengandung zat antioksidan yang sanggup menyerap racun dalam tubuh.