Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balada Gathak Gathuk Oleh Sujiwo Tejo

 Mereka tak tahu mesti mulai mencari dari mana Balada Gathak Gathuk oleh Sujiwo Tejo
Gathak dan Gathuk kelimpungan. Tanah Air mereka, Giri, sudah tumpas diganyang Mataram. Bahkan junjungan mereka pun, Raden Jayengresmi—keturunan Sunan Giri Perapen—pergi entah ke mana. Gathak dan Gathuk galau. Mereka tak tahu mesti mulai mencari dari mana. Tiba-tiba, Petruk melayang di atas sekerat tempe dan tahu untuk memberi petunjuk. Mereka mesti berjalan ke barat. Perjalanan mereka rupanya sarat warna. Bahkan, sempat-sempatnya dipanggil masuk studio televisi untuk syuting program talkshow yang tersohor se-Nusantara. Gara-garanya, seluruh warga ikut termehek-mehek melihat si kembar yang terlihat frustrasi mencari tuannya. Untung tak usang kemudian, Raden Jayengresmi ketemu. Jayengresmi, keindahan dari segala sesuatu yang indah, sudah memikul nama baru: Ki Amongraga, ia yang menggembala raganya.

Tok ... tok ... tok ....

***

Dalam tradisi dakwah di Jawa, ada satu tahap tersukar untuk menjadi kiai. Tahap tersebut merupakan mendiamkan dunia berjalan apa adanya, tanpa main larang ini-itu, sebagaimana perilaku Musa kepada segala kelakuan aneh bin ajaib Nabi Khidir. Akan tetapi, saya tak berefek untuk berpuasa membisu dan membiarkan siang berpasangan malam di alam semesta, sebagaimana “baik” dan “buruk” berpasangan demi keberlangsungan hidup. Saya dapat berpuasa makan dan minum. Namun, menghadapi dinamika sosial masa kini, saya tidak ingin melakoni tapa bisu. Dan, demi tatanan penduduk yang perlahan bobrok jawaban korupsi ini, saya akan bicara dengan meminjam Serat Centhini. Selamat menikmati.

Detail Buku:

Judul: Balada Gathak Gathuk
Penulis: Sujiwo Tejo
Penerbit: Bentang Pustaka, 2016
ISBN: 978-602-291-164-7
Jumlah halaman: 281 halaman
Besar file: 4,47Mb
Review: Goodreads
Baca-Download: Google Drive