Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Taudhihul Adillah - Buku 3

Bolehkah dalam kondisi berhadats besar makan Taudhihul Adillah - Buku 3
Sejumlah pertanyaan selaku berikut:
"Mengapa yang kentut di dubur, tetapi paras dan tangan yang dibasuh?""Bolehkah berwudhu' dengan telanjang bulat?" "Bolehkah dalam kondisi berhadats besar makan, minum, dan membaca Al-Qur'an?""Apa perbedaan antara tayamum untuk wudhu' dengan tayamum untuk mandi junub?""Bagaimana hukumnya seorang wanita yang melahirkan, telat untuk mandi. Mandi tersebut apakah tergolong wiladah atau nifas? Dan bagaimana hukumnya orang makan masakan dari wanita yang masih berhadats, halal atau tidak?"

Temukan jawabannya di dalam buku ke-3 Taudhihul Adillah ini, secara rinci dan khas. Buku ini ditulis oleh Muallim KH. M. Syafi'i Hadzami, seorang ulama Betawi yang genius, yang menurut murid dia KH. Saifudin Amsir adalah, "Beliau itu menyerupai Universitas yang kaya akan ilmu." Dan menurut editor buku ini, Gus Arifin, dia menyerupai "Ensiklopedia Islam yang Berjalan".

Detail Buku:

Judul: Taudhihul Adillah (Buku 3)
Penulis: K.H. Muhammad Syafi'i Hadzami
Penerbit: Quanta - Elexmedia Komputindo, 2010
ISBN: 978-979-27-8014-7
Page: 173
Besar file: 7,32Mb
Baca-Download: Google Drive