Agama Jawa: Abangan, Santri, Bangsawan Dalam Kebudayaan Jawa Oleh Clifford Geertz
Kisah penciptaan buku ini bermula ketika, di permulaan tahun 1950-an, enam orang kandidat Ph.D. dari Harvard University dikirim ke Indonesia untuk meneliti banyak sekali faktor kehidupan masyarakat. Bukankah Indonesia merupakan negara yang gres saja berhasil—dengan “darah dan airmata”—melepaskan diri dari tekanan jaringan kolonialisme dan sedang sibuk merintis jalan menuju kehidupan politik yang terbaru dan demokratis? Dengan mengambil suatu kota kecil di kawasan kebudayaan Jawa, para ilmuwan muda ini menegaskan aspek-aspek tertentu dari kehidupan sosial. Ada yang merekam corak dinamika kehidupan pasar, ada pula yang meneliti metode dan kultur birokrasi, sedangkan lainnya lebih senang memperhatikan kehidupan kalangan Cina di tengah “lautan Pribumi” dan lainnya lagi lebih kesengsem pada permasalahan metode kekerabatan dan sebagainya. Salah satu hal yang senantiasa mereka kenang merupakan bahwa walaupun masing-masing sibuk berfokus dengan faktor kehidupan sosial yang menjadi opsi penelitian, dalam proses observasi itu mereka biasa saling menginformasikan hasil temuan dan bahkan juga reaksi intelektual masing-masing. Tentu saja hal ini kian intens juga dikala mereka sudah final selama beberapa bulan menimba ilmu bahasa Jawa. Ketika waktunya sudah sampai—di waktu observasi lapangan sudah selesai—mereka pun sibuk dengan kesendirian selaku kandidat ilmuwan. Tetapi studi mengenai “agama” ternyata eksklusif ataupun tidak menjamah semua faktor yang khusus itu, maka buku inilah yang lebih dahulu diterbitkan. Hanya saja dalam perjalanan waktu ternyata buku mengenai kehidupan keagamaan ini juga lebih menawan perhatian dunia ilmu pengetahuan. Apalagi kemudian ternyata pula sang penulis kian memperlihatkan diri selaku salah seorang teoretikus antropologi terbaru yang terkemuka.
Identitas Buku
Penulis: Clifford Geertz
Penerbit: Komunitas Bambu
Cetakan: 2/2014
Jumlah Halaman: 640
Review: Goodreads
Baca dan Download: Google Drive