Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Beternak Ayam Hutan Yang Benar Biar Berhasil

Ayam hutan banyak dipelihara sebab mempunyai bunyi kokok yang khas dan mempunyai penampilan fisik yang indah. Tapi sayangnya masih sangat jarang peternak yang mau menangkarkan ayam hutan, padahal minat masyarakat terhadap ayam hutan cukup tinggi.

Selama ini stok ayam hutan yang ada dipasaran sebagian besar masih mengandalkan ayam hutan liar tangkapan dari hutan. Padahal kalau memelihara ayam hutan dari anakan, nantinya akan lebih cepat jinak dan cepat berkokok daripada ayam hutan liar yang memerlukan waktu penyesuaian lebih lama.

Untuk beternak ayam hutan memang tidak semudah beternak ayam jenis lain sebab ayam hutan merupakan ayam hasil tangkapan dari alam liar atau hutan sehingga mempunyai sifat yang liar dan takut dengan Manusia. Ayam hutan cenderung lebih giras, tidak sanggup diam, bahkan bersifat kanibal.

Oleh sebab itu, supaya ayam hutan tidak stress, buatlah kondisi lingkungan kandangnya semirip mungkin dengan lingkungan dihabitat aslinya.

• Kandang ternak

Untuk indukan ayam hutan yang sudah mapan (tidak takut orang) dan sudah siap tangkar bahu-membahu ukuran dan lokasi sangkar tidak begitu mempengaruhi keberhasilan dalam beternak ayam hutan.

Yang menjadi persoalan kalau memakai sangkar yang ukurannya kecil/sempit yaitu keselamatan telur-telurnya sebab kemungkinan terinjak dan pecah sangat tinggi.

Lokasi sangkar yang hening dan sepi memang diharapkan untuk indukan ayam hutan tangkapan hutan yang masih takut orang supaya kedua indukan ayam hutan tersebut tidak stress dan sanggup berkembang biak dengan normal.

Sedangkan untuk indukan ayam hutan yang sudah jinak atau yang dipelihara dari kecil, lokasi sangkar yang ramai tidak menjadi persoalan sebab ayam hutan yang sudah jinak tidak takut lagi kalau ada lalu-lalang orang disekitar kandangnya.

• Memilih indukan

Pilihlah indukan yang betul-betul sudah siap kawin. Untuk indukan ayam hutan jantan pilihlah yang sudah jinak, tidak takut orang, dan garang terhadap keberadaan ayam lain (ayam kampung betina atau ayam hutan betina).

Indukan ayam hutan jantan harus berusia lebih bau tanah dari indukan betina. Karena kalau indukan ayam hutan jantan usianya lebih muda, biasanya indukan betina tidak mau dikawini dan cenderung akan menyerang indukan jantan.

Untuk indukan ayam hutan betina pilihlah yang sehat dan sudah siap kawin. Ciri-ciri indukan ayam hutan betina yang sudah siap kawin di antaranya sering bersuara kek..kek..kek dengan keras secara berulang-ulang, bahkan kadang juga mengeluarkan bunyi kokok ibarat ayam jantan.

Selain itu, ciri-cirinya juga sanggup dilihat dari sorot matanya yang berbinar-binar dan bulu-bulunya tampak rapi, halus, dan mengkilap.

• Pakan

Usahakan juga untuk menunjukkan pakan yang tidak jauh berbeda dengan pakan alaminya di alam bebas. Selain diberikan pakan berupa biji-bijian, berikan juga extra fooding (EF) ibarat jangkrik, ulat hongkong dan cacing untuk memenuhi kebutuhan protein ayam hutan. Berikan juga sentrat untuk ayam petelur untuk merangsang indukan ayam hutan betina supaya cepat bertelur.

Baca juga:

Tips perawatan Ayam Hutan Hijau supaya rajin bunyi

Panduan lengkap ternak ayam potong untuk pemula

Panduan lengkap beternak angsa pedaging untuk pemula

Demikian sedikit isu ihwal "Cara beternak Ayam Hutan yang benar supaya berhasil". Untuk isu lain seputar Ayam Hutan, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Ayam hutan hijau jantan dan betina