Fungsi Tombol Pada Keyboard, Cara Mengetik Dengan 10 Jari, & Sejarah Singkat Susunan Keyboard
Keyboard merupakan perangkat komputer untuk mengetik atau memasukkan huruf, angka, atau simbol tertentu ke perangkat lunak atau sistem operasi yang dijalankan oleh komputer. Keyboard terdiri atas tombol-tombol berbentuk kotak dengan huruf, angka, atau simbol yang tercetak di atasnya. Dalam beberapa sistem operasi, apabila dua tombol ditekan secara bersamaan, maka akan memunculkan fungsi khusus atau pintasan yang telah diatur sebelumnya.
Mengenal Fungsi Tombol-Tombol pada Keyboard
Selain tombol-tombol huruf, angka, atau simbol, pada keyboard terdapat tombol-tombol yang memiliki fungsi khusus. Tombol-tombol yang memiliki fungsi khusus sanggup dilihat pada daftar dibawah ini.
Tombol-tombol fungsi khusus pada keyboard:
- Enter ⇨ Untuk menjalankan suatu perintah, membuka program, dan memulai sebuah paragraf gres dalam sebuah pengetikan
- Spacebar ⇨ Membuat jarak antarkata pada ketika pengetikan
- Tombol F1 - F12 ⇨ Menjalankan perintah-perintah tertentu, biasanya antara brand satu dengan yang lain berbeda, misalnya antara ASUS dan ACER maka ada sedikit perbedaan.
- Caps Lock ⇨ Mengaktifkan karakter besar
- Shift ⇨ Mengaktifkan karakter besar atau fungsi kedua tombol untuk satu karakter
- Ctrl ⇨ Tombol kombinasi untuk menjalankan perintah tertentu
- Back Space ⇨ Menghapus karakter terakhir yang diketik
- Alt ⇨ Untuk mengaktifkan sajian kafe dan tombol kombinasi
- Tab ⇨ Pada window dialog, berfungsi untuk pindah ke tempat atau pilihan berikutnya. Pada ketika mengetik, berfungsi untuk melompat ke penghentian (tab stop) terdekat.
- Esc ⇨ Untuk membatalkan satu tahap pekerjaan Arah panah Menggerakkan kursor sesuai arah panah yang bersangkutan
- Home ⇨ Pada ketika pengetikan, berfungsi untuk memindahkan kursor ke awal baris dimana kursor itu berada
- End ⇨ Pada ketika pengetikan, berfungsi untuk memindahkan kursor ke simpulan baris dimana kursor itu berada
- Page Up ⇨ Pada ketika pengetikan, berfungsi untuk memindahkan kursor sejauh satu layar ke atas
- Page Down ⇨ Pada ketika pengetikan, berfungsi untuk memindahkan kursor sejauh satu layar ke bawah
- Print Screen SysRq ⇨ Untuk mengambil atau mengcopy tampilan yang sedang aktif pada monitor
Untuk menambahkan huruf, angka, atau simbol ke komputer, caranya ialah dengan menekan tombol-tombol yang ada di keyboard. Setiap huruf, angka, atau simbol memiliki satu tombol di keyboard. Secara otomatis, kalau menekan tombol teks di keyboard, maka akan menghasilkan karakter kecil. Kecuali, kalau fungsi Caps Lock sedang on, maka karakter yang dihasilkan ialah karakter kapital. Huruf kapital juga sanggup diperoleh dengan menekan tombol Shift dan karakter yang bersangkutan secara bersamaan. Contohnya, kalau ingin mengetik karakter D kapital, maka yang harus dilakukan ialah menekan tombol Shift dan tombol D secara bersamaan. Jika ingin mendapat teks dengan karakter kapital semua, harus mengaktifkan fungsi Caps Lock dengan cara menekan tombol Caps Lock. Dengan begitu, tidak perlu menekan tombol Shift bersamaan dengan karakter yang ingin diketik secara terus menerus.
Selain tombol huruf, angka, dan simbol, keyboard juga dilengkapi dengan tombol-tombol perintah. Masing-masing tombol (atau kombinasi tombol) tersebut kalau ditekan akan menjalankan sebuah perintah tertentu.
Cara Mengetik dengan Sistem Sepuluh Jari
Mengetik dengan sistem sepuluh jari merupakan cara mengetik dengan memanfaatkan kesepuluh jari tangan yang dimiliki. Masing-masing jari tangan memiliki kiprah untuk menekan tombol-tombol tertentu di keyboard. Tugas dari masing-masing jari sanggup dilihat pada daftar dibawah ini.
Tombol keyboard dan jari tangan:
- Jari Kelingking kiri ⇨ Q, A, Z
- Jari Manis kiri ⇨ W, S, X
- Jari Tengah kiri ⇨ E, D, C
- Jari Telunjuk kiri ⇨ R, T, F, G, V, B
- Ibu jari kiri ⇨ Spasi
- Ibu jari kanan ⇨ Spasi
- Jari Telunjuk kanan ⇨ Y, U, H, J, N, M
- Jari Tengah kanan ⇨ I, K, koma (,)
- Jari Manis kanan ⇨ O, L, titik (.)
- Jari Kelingking kanan ⇨ P, ( [ ), ( ] ), Titik Koma (;), (‘), dan (/)
Tujuan sistem ini ialah biar sanggup mengetik dengan cara yang cepat. Dengan sistem ini, tidak perlu lagi memperhatikan satu per satu tombol keyboard yang akan ditekan alasannya ialah jari-jari kita sudah terlatih sanggup menekan tombol yang diharapkan tanpa harus melihat ke tombol keyboard.
Posisi Jari dan Telapak Tangan pada Saat Mengetik
Selama mengetik, kita harus menempatkan setiap jari di tombol yang disebut dengan tombol terminal. Setiap menekan tombol tertentu, jari berpindah ke tombol tersebut, kemudian kembali lagi ke tombol terminal.
Tombol terminal untuk masing-masing jari sanggup dilihat pada daftar dibawah ini:
- Kelingking kiri ⇨ A
- Manis kiri ⇨ S
- Tengah kiri ⇨ D
- Telunjuk kiri ⇨ F
- Ibu jari kiri ⇨ Spasi
- Ibu jari kanan ⇨ Spasi
- Telunjuk kanan ⇨ J
- Tengah kanan ⇨ K
- Manis kanan ⇨ L
- Kelingking kanan ⇨ Titik Koma (;)
Pada ketika meletakkan jari-jari di tombol terminal masing-masing, harus mengatur biar beban telapak tanganmu dibagi merata pada semua jari-jari tersebut. Jika sebuah jari akan menekan tombol tertentu, beban referensi dipindah ke jari lain.
Selama proses mengetik, telapak tangan harus diangkat dan dilarang bersentuhan dengan keyboard maupun meja komputer. Jika telapak tangan diletakkan di atas keyboard atau meja, kita akan kesulitan untuk menggerakkan jari-jari pada ketika akan menekan tombol tertentu.
Sejarah Singkat Susunan Tombol Keyboard
Di antara kita niscaya pernah bertanya, mengapa susunan huruf/ angka/tanda-tanda keyboard komputer yang digunakan secara umum kini ini (QWERTY) dibentuk dengan sususan begitu acaknya?
Mungkin juga ada yang berpikir bahwa susunan ini ialah susunan paling efisien yang sanggup digunakan dalam mengetik. Jika merasa itu jawabannya, maka kita sudah salah. Sebaliknya, susunan keyboard yang digunakan umum kini ini (QWERTY) bekerjsama ialah salah satu susunan yang paling tidak efisien dan ditujukan biar kita sanggup mengetik dengan lebih lambat.
Hal ini berkaitan dengan sejarah mesin tik yang ditemukan lebih dulu oleh Christopher Latham Sholes (1868). Saat membuat mesin tik prototipe sebelumnya, malah sangat memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih cepat. Terlalu cepatnya kemungkinan dalam mengetik tersebut, sampai-sampai sering timbul dilema pada ketika itu. Seringkali ketika tombol ditekan, batang-batang karakter (slug) yang menghentak pita itu mengalami kegagalan mekanik, yang lebih sering diakibatkan alasannya ialah batang-batang itu saling mengait (jamming).
Karena gundah memikirkan solusinya pada ketika itu, Christopher Latham Sholes justru mengacak-acak urutan itu demikian rupa hingga ditemukan kombinasi yang dianggap paling sulit untuk digunakan dalam mengetik. Tujuannya jelas, untuk menghindari kesalahankesalahan mekanik yang sering terjadi sebelumnya. Akhirnya, susunan pada mesin tik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai alat input komputer. Pada 1973, diresmikanlah sebagai keyboard standar ISO (International Standar Organization).
Sebenarnya ada beberapa standar susunan keyboard yang digunakan kini ini. Sebut saja ASK (American Simplified Keyboard), yang pada umum disebut DVORAK. Keyboard jenis ini ditemukan oleh Dr. August Dvorak sekitar 1940. Secara penelitian ketika itu, susunan DVORAK memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih efisien. Tetapi mungkin alasannya ialah terlambat, balasannya DVORAK harus tunduk alasannya ialah dominasi QWERTY yang sudah terjadi pada organisasi-organisasi dunia ketika itu
dan mereka tidak mau menanggung resiko rush apabila mengganti ke susunan keyboard DVORAK. Satu-satunya ratifikasi ialah tiba dari ANSI (American National Standard Institute) yang menyetujui susunan keyboard DVORAK sebagai versi “alternatif” di sekitar 1970. Susunan keyboard lainnya yang masih perkembangan dari susunan QWERTY ialah QWERTZ yang digunakan di Hungaria, Jerman, dan Swiss, serta AZERTY oleh Prancis dan Belgia.